Mengenai kapan Hari Raya Idul Fitri 1432 H tiba kita hendaknya menunggu keputusan resmi dari Pemerintah. Untuk sementara bisa menjadi pedoman apa yang diuraikan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, mengatakan bahwa hasil musyawarah ahli hisab pengurus Muhammadiyah Jawa Timur pada 5 Juli lalu menetapkan bahwa Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Hal ini, kata dia, berdasarkan perhitungan sistem hisab hakiki dengan markas di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur, bahwa ijtima akhir Ramadan terjadi pada Senin, 29 Agustus bertepatan dengan 29 Ramadan antara pukul 10.04.03 WIB sampai dengan 10.05.16 WIB.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta umat menunggu keputusan pemerintah di bawah kepemimpinan Departemen Agama mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.
"Agar tidak terpecah belah, umat seharusnya menunggu isbat pemerintah," kata Ketua MUI Jawa Timur Abdusshomad Bukhori kepada Tempo di Surabaya, Kamis, 18 Agustus 2011.
Sebelum menetapkan Idul Fitri, kata dia, pemerintah akan melakukan musyawarah dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, di antaranya Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan MUI. "Mereka juga punya dua tim, yaitu ahli hisab (hitung) dan ahli rukyat (melihat bulan) melalui teropong-teropong canggih di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, MUI belum mengetahui apakah penetapan Idul Fitri mendatang ada perbedaan antara ormas Islam yang satu dengan yang lain. "Kalaupun beda, jangan saling mengolok-ngolok," ujarnya.
Ia mengatakan, jika ada perbedaan, maka selisihnya hanya satu hari karena puasa, lanjut dia, dilaksanakan dalam 29 hari atau 30 hari. "Tidak mungkin puasa hanya 28 hari atau sampai 31 hari. Tapi bagaimanapun kalau keputusannya sama akan tercipta kondisi yang harmonis di dalam umat," ujar dia.
Menanggapi Muhammadiyah Jawa Timur yang telah menetapkan Selasa, 30 Agustus 2011 adalah Hari Raya Idul Fitri, Abdusshomad mengatakan ketetapan tersebut hanya berlaku bagi anggota ormas yang bersangkutan. "Umat Islam ini, kan, bukan hanya Muhammadiyah saja, jadi lebih baik tunggu isbat pemerintah," ujarnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, mengatakan hasil musyawarah ahli hisab pengurus Muhammadiyah Jawa Timur pada 5 Juli lalu menetapkan bahwa Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Hal ini, kata dia, berdasarkan perhitungan sistem hisab hakiki dengan markas di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur, bahwa ijtima akhir Ramadan terjadi pada Senin, 29 Agustus bertepatan dengan 29 Ramadan antara pukul 10.04.03 WIB sampai dengan 10.05.16 WIB.
"Pada saat matahari terbenam pada 29 Agustus pukul 17.30.53 WIB, hilal sudah terwujud dengan ketinggian 1 derajat, 55 menit dan 11 detik," ujarnya.
Ya bagaimana pun keputusan tentang Lebaran 2011 secara nasional, kita menunggu Keputusan Pemerintah.
Hal ini, kata dia, berdasarkan perhitungan sistem hisab hakiki dengan markas di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur, bahwa ijtima akhir Ramadan terjadi pada Senin, 29 Agustus bertepatan dengan 29 Ramadan antara pukul 10.04.03 WIB sampai dengan 10.05.16 WIB.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta umat menunggu keputusan pemerintah di bawah kepemimpinan Departemen Agama mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.
"Agar tidak terpecah belah, umat seharusnya menunggu isbat pemerintah," kata Ketua MUI Jawa Timur Abdusshomad Bukhori kepada Tempo di Surabaya, Kamis, 18 Agustus 2011.
Sebelum menetapkan Idul Fitri, kata dia, pemerintah akan melakukan musyawarah dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, di antaranya Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan MUI. "Mereka juga punya dua tim, yaitu ahli hisab (hitung) dan ahli rukyat (melihat bulan) melalui teropong-teropong canggih di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, MUI belum mengetahui apakah penetapan Idul Fitri mendatang ada perbedaan antara ormas Islam yang satu dengan yang lain. "Kalaupun beda, jangan saling mengolok-ngolok," ujarnya.
Ia mengatakan, jika ada perbedaan, maka selisihnya hanya satu hari karena puasa, lanjut dia, dilaksanakan dalam 29 hari atau 30 hari. "Tidak mungkin puasa hanya 28 hari atau sampai 31 hari. Tapi bagaimanapun kalau keputusannya sama akan tercipta kondisi yang harmonis di dalam umat," ujar dia.
Menanggapi Muhammadiyah Jawa Timur yang telah menetapkan Selasa, 30 Agustus 2011 adalah Hari Raya Idul Fitri, Abdusshomad mengatakan ketetapan tersebut hanya berlaku bagi anggota ormas yang bersangkutan. "Umat Islam ini, kan, bukan hanya Muhammadiyah saja, jadi lebih baik tunggu isbat pemerintah," ujarnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, mengatakan hasil musyawarah ahli hisab pengurus Muhammadiyah Jawa Timur pada 5 Juli lalu menetapkan bahwa Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Hal ini, kata dia, berdasarkan perhitungan sistem hisab hakiki dengan markas di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur, bahwa ijtima akhir Ramadan terjadi pada Senin, 29 Agustus bertepatan dengan 29 Ramadan antara pukul 10.04.03 WIB sampai dengan 10.05.16 WIB.
"Pada saat matahari terbenam pada 29 Agustus pukul 17.30.53 WIB, hilal sudah terwujud dengan ketinggian 1 derajat, 55 menit dan 11 detik," ujarnya.
Ya bagaimana pun keputusan tentang Lebaran 2011 secara nasional, kita menunggu Keputusan Pemerintah.
0 komentar "Soal Penetapan Lebaran 2011 MUI Minta Tunggu Keputusan Pemerintah", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar