Seingat saya, waktu itu Bapak memiliki SIM C yang hampir habis masa berlakunya.
Setelah Bapak melengkapi persyaratan dengan meminta keterangan dari Desa, Bapak mengajak saya untuk ikut memperpanjang masa berlaku SIM C milik Bapak.
Bapak mengisi formulir, setelah itu membayar biaya pembuatan SIM, setelah itu Bapak mengikuti Test kesehatan.
Salah satu test yang dijalani adalah Bapak diminta untuk membaca angka yang ada di gambar yang sudah disediakan oleh Petugas.
Syukurlah Bapak lancar menyebutkan angka yang ada pada gambar tersebut sehingga Bapak dapat memperpanjang SIM C milik Bapak.
Oya... Bapak tidak mengikuti test Praktek mengendarai sepeda motor karena Bapak sudah pernah memiliki SIM C sebelumnya. Kalau Kakak teman-teman membuat SIM C baru (tidak perpanjangan) maka wajib mengikuti test praktek mengendarai sepeda motor.
Setelah selesai memperpanjang SIM C, seperti biasanya kalau bepergian dengan Bapak biasanya mampir dulu ke warung Bakso.
Seperti biasanya, saya memesan Bakso untuk Bapak dan saya tentunya, walaupun yang bayar Bapak, he... he.....he.....
Sembari menunggu pesanan Bakso datang, saya menanyakan perihal test menyebutkan angka pada gambar yang dijalani Bapak sewatuk memperpanjang SIM C.
Bapak menjelaskan kepada saya kalau test menyebutkan angka pada gambar tadi adalah Test Buta Warna atau Test Ishihara.
Tujuan dari test tersebut adalah agar pengemudi mengendarai sepeda motor dengan aman, dengan tidak memiliki kelainan penglihatan, baik salah satu warna ataupun sebagaian besar warna (tentunya bukan hitam putih).
Masih dari penjelasan Bapak seorang pengemudi kan harus bisa membaca rambu-rambu lalu lintas, biasanya sih berwarna merah dan putih, yang paling penting adalah pengemudi harus bisa melihat lampu lalu lintas yang berwarna merah, kuning dan hijau.
Bayangkan saja kalau pengemudi tidak bisa membedakan warna lampu lalu lintas.... wah bisa-bisa terjadi kecelakaan.
Ya... walaupun, urutan lampu lalu lintas sudah pasti yaitu posisi diatas berwarna merah, yang ditengah berwana kuning, sedang posisi bawah berwarna hijau.
Pengemudi yang buta warna sih bisa mengenali posisi lampu lalu lintas, tetapi dari kejauhan kan tidak terlihat secara jelas, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan lebih besar dibandingkan dengan pengemudi yang tidak buta warna.
Saat Bapak memberi penjelasan dengan semnagatnya.... eh... pesanan Bakso datang, sehingga Bapak menghentikan penjelasannya.
Yup.... Bapak dan saya langsung saja mengambil pesanan Bakso, dan sudah bisa ditebak kami makan dengan lahapnya.
Seperti biasanya saya makan Bakso dengan kerupuk.
Setelah makan Bakso dan Kerupuk , kamipun langsung pulang.
Oh iya teman-teman inilah gambar yang dijelaskan Bapak untuk melakukan test buta warana atau Ishihara test.
Pelajari ya teman-teman, siapa tahu teman-teman kalau kita sudah besar nanti membuat SIM.\
Delamat melakukan Test Buta Warna ya........
Setelah Bapak melengkapi persyaratan dengan meminta keterangan dari Desa, Bapak mengajak saya untuk ikut memperpanjang masa berlaku SIM C milik Bapak.
Bapak mengisi formulir, setelah itu membayar biaya pembuatan SIM, setelah itu Bapak mengikuti Test kesehatan.
Salah satu test yang dijalani adalah Bapak diminta untuk membaca angka yang ada di gambar yang sudah disediakan oleh Petugas.
Syukurlah Bapak lancar menyebutkan angka yang ada pada gambar tersebut sehingga Bapak dapat memperpanjang SIM C milik Bapak.
Oya... Bapak tidak mengikuti test Praktek mengendarai sepeda motor karena Bapak sudah pernah memiliki SIM C sebelumnya. Kalau Kakak teman-teman membuat SIM C baru (tidak perpanjangan) maka wajib mengikuti test praktek mengendarai sepeda motor.
Setelah selesai memperpanjang SIM C, seperti biasanya kalau bepergian dengan Bapak biasanya mampir dulu ke warung Bakso.
Seperti biasanya, saya memesan Bakso untuk Bapak dan saya tentunya, walaupun yang bayar Bapak, he... he.....he.....
Sembari menunggu pesanan Bakso datang, saya menanyakan perihal test menyebutkan angka pada gambar yang dijalani Bapak sewatuk memperpanjang SIM C.
Bapak menjelaskan kepada saya kalau test menyebutkan angka pada gambar tadi adalah Test Buta Warna atau Test Ishihara.
Tujuan dari test tersebut adalah agar pengemudi mengendarai sepeda motor dengan aman, dengan tidak memiliki kelainan penglihatan, baik salah satu warna ataupun sebagaian besar warna (tentunya bukan hitam putih).
Masih dari penjelasan Bapak seorang pengemudi kan harus bisa membaca rambu-rambu lalu lintas, biasanya sih berwarna merah dan putih, yang paling penting adalah pengemudi harus bisa melihat lampu lalu lintas yang berwarna merah, kuning dan hijau.
Bayangkan saja kalau pengemudi tidak bisa membedakan warna lampu lalu lintas.... wah bisa-bisa terjadi kecelakaan.
Ya... walaupun, urutan lampu lalu lintas sudah pasti yaitu posisi diatas berwarna merah, yang ditengah berwana kuning, sedang posisi bawah berwarna hijau.
Pengemudi yang buta warna sih bisa mengenali posisi lampu lalu lintas, tetapi dari kejauhan kan tidak terlihat secara jelas, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan lebih besar dibandingkan dengan pengemudi yang tidak buta warna.
Saat Bapak memberi penjelasan dengan semnagatnya.... eh... pesanan Bakso datang, sehingga Bapak menghentikan penjelasannya.
Yup.... Bapak dan saya langsung saja mengambil pesanan Bakso, dan sudah bisa ditebak kami makan dengan lahapnya.
Seperti biasanya saya makan Bakso dengan kerupuk.
Setelah makan Bakso dan Kerupuk , kamipun langsung pulang.
Oh iya teman-teman inilah gambar yang dijelaskan Bapak untuk melakukan test buta warana atau Ishihara test.
Pelajari ya teman-teman, siapa tahu teman-teman kalau kita sudah besar nanti membuat SIM.\
Delamat melakukan Test Buta Warna ya........
0 komentar "Test Buta Warna (Ishihara Test) Saat Membuat SIM", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar